Click this and Watching the video (Video Fun Learning Kurikulum 2013)
Fun is senang, menyenangkan. Learning is belajar, pembelajaran. So, fun learning is pembelajaran yang menyenangkan. Meskipun tidak asing lagi bagi sebagian besar kita, namun saya menduga tetap ada polemic yang menjadikan pembelajaran ini masih jarang diterapkan di sekolah-sekolah. Beberapa polemic yang terjadi secara umum tentang fun learning ini akan saya tuangkan dalam beberapa pertanyaan di bawah ini. Let’s cekidot !!!
PERTANYAAN:
Pertama, kapan suatu learning
dikatakan fun?
Kedua, bagaimana cara menciptakan fun learning?
Ketiga, apa fun learning
bisa menjadikan anak-anak bisa lebih cepat memahami materi yang
disampaikan?
Keempat, fun learning biasanya menghabiskan waktu. Kalau
jatah mengajar kita hanya 70 atau 90 menit, rasanya tidak cukup untuk melaksanakan
fun learning. Jadinya tidak efisien.
Bagaimana mengatasinya?
JAWAB:
Pertama, suatu learning dikatakan
fun ketika siswa-siswa kita tidak
lagi merasa tegang ketika belajar, atau bahkan tidak menyadari kalau mereka
sedang belajar. Akan tetapi mereka merasa senang dan enjoy dalam menjalani
setiap kegiatan yang mereka jalani
(berdasarkan hasil eksperimen saya sendiri).
Kedua, cara menciptakan fun learning sangatlah mudah, asalkan ada
kemauan untuk benar-benar melakukannya secara all out. Dulunya saya juga ragu.
Ketika awal mencoba menginovasi fun
learning, rasanya sangat berat, belum lagi ketika ternyata yang kita
lakukan ternyata kurang direspon siswa. But,
trial and error merupakan suatu hal penting yang akan membuat kita semakin
pintar dalam menciptakan learning yang
fun. Ndak percaya???? Jawabannya
HARUS PERCAYA. Sebab saya telah melewati saat seperti itu. Dan sekarang justru
saya kurang PD ketika harus belajar dengan cara yang biasa-biasa saja.
Ketiga, pertanyaan pada bagian ini sangat klasik sekali. Dan jawabannya,
dengan terus ikhtiar dan atas kehendak Allah, siswa akan mampu memahami materi
yang dipelajari. Bahkan sangat besar kemungkinannya pemahaman mereka akan jauh
lebih melekat daripada hanya belajar dengan cara biasa-biasa saja. Sebab dengan
cara pembelajaran seperti ini ada penanaman materi di ruang bawah sadar mereka.
Keempat, adanya perencanaan yang matang dan
penyesuaian rencana itu dengan waktu, akan meminimalisir dan bisa jadi akan
menghapuskan kekhawatiran kita akan kurangnya waktu. Apalagi sekarang mendiknas
telah menyiapkan kurikulum 2013 yang pembelajarannya bukan didasarkan pada
mapel, akan tetapi didasarkan pada tema kegiatan pembelajaran yang kontinyu.
KONKLUSI:
Jangan takut menginovasi learning yang lebih fun.
PENTING !!!
Anda boleh percaya atau tidak, namun secara praktikum saya sebagai
penulis telah mengalaminya sendiri. Jika anda yakin dengan ini, silahkan
dicoba. Namun jika tidak, anda boleh bertanya pada pelaku lainnya.
0 comments:
Post a Comment